PELITA I (1 April 1969 - 31 Maret
1974 )
Tujuan Pembangunan
:
- Meningkatkan taraf hidup rakyat
- Fokus Pembangunan : pertanian, industry, pertambangan , rehabilitasi dan perluasan sarana dan prasarana sosial
Program Pembangunan
:
- Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1970, mengenai penyempurnaan tata
niaga bidang eksport dan import
- Peraturan Agustus 1971, mengenai devaluasi mata uang Rupiah
terhadap Dolar, dengan sasaran pokoknya adalah :
- Kestabilan harga bahan pokok
- Peningkatan nilai ekspor
- Kelancaran impor
- Penyebaran barang di dalam negeri
Hasil Pembangunan :
Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan
tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang
pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil
pertanian.
Kegagalan :
Muncul peristiwa Marali (Malapetaka Limabelas
Januari) terjadi pada tanggal 15-16 Januari 1947 bertepatan dengan kedatangan
PM Jepang Tanaka ke Indonesia.
Peristiwa ini merupakan kelanjutan demonstrasi
para mahasiswa yang menuntut Jepang agar tidak melakukan dominasi ekonomi di
Indonesia sebab produk barang Jepang terlalu banyak beredar di Indonesia.
Terjadilah pengrusakan dan pembakaran barang-barang buatan Jepang.
PELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )
Tujuan Pembangunan
:
1. Tersedianya kebutuhan sandang pangan dan papan
yang memadai
2.
Tersedianya
bahan untuk perumahan dan fasilitas lainnya
3.
Terwujudnya
sarana dan prasarana yang semakin terdistribusi
4.
Terwujudnya
keadaan rakyat Indonesia yang lebih baik
5. Tersedianya lapangan kerja bagi rakyat
Indonesia
Program Pembangunan disebut Sapta Krida :
- Meningkatkan stabilitas politik
- Meningkatkan stabilitas keamanan
- Melanjutkan Pelita I dan melaksanakan Pelita II
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat
- Melaksanakan pemilihan umum
Hasil Pembangunan :
Pelita II berhasil
meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Pada awal pemerintahan Orde Baru laju inflasi mencapai 60% dan pada
akhir Pelita I laju inflasi turun menjadi 47%. Selanjutnya pada tahun keempat
Pelita II, inflasi turun menjadi 9,5%. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang
industri juga terjadi kenaikan produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di
rehabilitasi dan di bangun.
Kegagalan :
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai dalam repelita II memang relatif
tinggi yaitu sekitar 7,2%. Tingkat ini masih sedikit lebih rendah dari target yang
ditetapkan yaitu 7,5% pertahun. Kurang adanya keseimbangan pertumbuhan ekonomi
antara daerah maupun sektor yang mengakibatkan kurang adanya kesempatan kerja,
kurang adanya kesempatan untuk memperoleh pendapatan, kesempatan untuk berusaha
khususnya bagi golongan-golongan ekonomi lemah.
PELITA III (1 April 1979-31 Maret 1984)
Tujuan Pembangunan
:
1.
Pemerataan
pemenuhan kebutuhan pokok rakyat pada penyediaan pangan
2.
Pemerataan
pendidikan dasar dan peningkatan
keahlian di semua bidang
3.
Pemerataan
pendapatan dengan cara mengadakan proyek padat karya guna baru
4.
Pemerataan
kesempatan kerja dan usaha dengan cara
transmigrasi
5.
Melibatkan
generasi muda dan wanita dalam pembangunan
6.
Menyediakan
dana bantuan pembangunan daerah tingkat I dan II
7.
Mengintensifkan
kinerja dalam penyediaan kesempatan keadilan bagi rakyat
Program Pembangunan :
Trilogi Pembangunan
:
- Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
- Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
- Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Delapan Jalur Pemerataan
ü
Pemerataan
pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan, sandang dan perumahan
ü
Pemerataan
memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan
ü
Pemerataan
pembagian pendapatan.
ü
Pemerataan
kesempatan kerja
ü
Pemerataan
kesempatan berusaha
ü
Pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan
kaum wanita
ü
Pemerataan
penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air
ü
Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan.
Hasil Pembangunan :
Impor nonmigas meningkat
Kegagalan :
Pertumbuhan perekonomian periode ini dihambat oleh resesi dunia yang
belum juga berakhir. Sementara itu nampak ada kecendrungan harga minyak yang
semakin menurun khususnya pada tahun-tahun terakhir Repelita III. Menghadapi
ekonomi dunia yang tidak menentu, usaha pemerintah diarahkan untuk meningkatkan
penerimaan pemerintah, baik dari penggalakan ekspor mapun pajak-pajak dalam
negeri.
PELITA IV (1 April 1984-31Maret 1989)
Tujuan Pembangunan
:
Pada Pelita IV lebih
dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan
meningkatkan ondustri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri pada
Pelita IV juga dilakukan Program KB dan Rumah untuk keluarga.
Program Pembangunan
:
1. Kebijakan INPRES no.5 tahun 1985 yaitu
meningkatkan ekspor nonmigas dan pengurangan biaya tinggi dengan :
* Pemberantasan pungutan liar (pungli)
* Memberantas dan menghapus biaya-biaya siluman
* Mempermudah prosedur kepabeanan
2. Paket Kebijakan 6 Mei (PAKEM), yaitu mendorong sektor swasta di bidang ekspor dan penanam modal
3. Paket Devaluasi 1986, karena jatuhnya harga minyak dunia yang didukung dengan kebijakan pinjaman luar negri
4. Paket Kebijakan 25 Oktober 1986, deregulasi bidang perdagagan, moneter, dan penanam modal dengan cara:
* Penurunan bea masuk impor untuk komoditi bahan penolong dan bahan baku
* Proteksi produksi yang lebih efisien
* Kebijakan penanam modal
5. Paket Kebijakan 15 Januari 1987, peningkatan efisiensi, inovasi dan produktivitas beberapa sektor industri menengah keatas untuk meningkatkan ekspor nonmigas
* Pemberantasan pungutan liar (pungli)
* Memberantas dan menghapus biaya-biaya siluman
* Mempermudah prosedur kepabeanan
2. Paket Kebijakan 6 Mei (PAKEM), yaitu mendorong sektor swasta di bidang ekspor dan penanam modal
3. Paket Devaluasi 1986, karena jatuhnya harga minyak dunia yang didukung dengan kebijakan pinjaman luar negri
4. Paket Kebijakan 25 Oktober 1986, deregulasi bidang perdagagan, moneter, dan penanam modal dengan cara:
* Penurunan bea masuk impor untuk komoditi bahan penolong dan bahan baku
* Proteksi produksi yang lebih efisien
* Kebijakan penanam modal
5. Paket Kebijakan 15 Januari 1987, peningkatan efisiensi, inovasi dan produktivitas beberapa sektor industri menengah keatas untuk meningkatkan ekspor nonmigas
Hasil Pembangunan :
Masa ini adalah masa
keberhasilan Orde Baru, swasembada pangan dalam sektor pertanian berhasil
dicapai. Terbukti dengan berhasilnya Indonesia memproduksi beras 25,8 ton pada
tahun 1984 dan mendapatkan penghargaan di FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian
Dunia) pada tahun 1985.
Kegagalan :
Program KB dan
swasembada pangan berhasil namun cenderung hanya terdapat di pulau Jawa saja.
Beban Hutang luar negeri membesar. Terjadi resesi pada
awal tahun 1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah
akhirnya mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan
pembangunan ekonomi dapat dipertahankan.
PELITA V ( 1 April 1989 – 31 Maret
1994 )
Tujuan Pembangunan
:
Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada
sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada pangan dan
meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor.
Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu
dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu dengan mengadakan Pelita VI
yang di harapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk
memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Program Pembangunan
:
1. Pertanian
* Lebih meningkatkan produksi hasil pertanian
* Menetapkan swasembada pangan
2. Industri
* Menghasilkan barang ekspor
* Lebih banyak menyerap tenaga kerja
* Industri pengolahan hasil pertanian
* Industri yang menghasilkan mesin-mesin industri.
* Lebih meningkatkan produksi hasil pertanian
* Menetapkan swasembada pangan
2. Industri
* Menghasilkan barang ekspor
* Lebih banyak menyerap tenaga kerja
* Industri pengolahan hasil pertanian
* Industri yang menghasilkan mesin-mesin industri.
Hasil Pembangunan :
Pertumbuhan ekonomi
rata-rata 6,7 %. Ekspor komoditas non
migas meningkat
Kegagalan :
Pelakasanaan pembangunan
sudah mulai tidak merata. Pembangunan cenderung hanya di Pulau Jawa, tingkat
korupsi tinggi, dan utang luar negeri banyak
PELITA VI ( 1 April 1994 – 31 Maret
1999 )
Tujuan Pembangunan
:
Titik beratnya masih pada pembangunan pada
sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Sektor
ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan
Program Pembangunan
:
Tiga program pokok, yaitu (1) program
pengembangan geologi dan sumber daya mineral, (2) programpembangunan
pertambangan, dan (3) program pengembangan usaha pertambangan rakyat
terpadu. Sedangkan untuk pembangunan energi, juga
dikembangkan tiga program pokok pembangunan yang meliputi (1)
program pengembangan tenaga listrik, (2) program pengembangan listrik
perdesaan, dan (3) program pengembangan tenaga migas, batubara dan energi
lainnya.
Hasil Pembangunan :
Pada
tahun 1987 ekspor non-migas telah dapat melampaui ekspor migas.
Kegagalan :
Masalah yang semakin nampak dan dirasakan
adalah masalah tenaga kerja yang melaju pada tingkat kurang lebih 2,7% per
tahun. meningkatnya hutang luar negeri sebagai akibat depresiasi mata uang
dollar Amerika Serikat terhadap Yen dan DM kurang lebih sebesar 35%. tahun 1984
Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras (tahun 1980 indonesia menimpor beras
sebanyak 2 juta ton, tahun 1981 menimpor 0,54 juta ton, tahun 1982 mengimpor
0,31 juta ton, tahun 1983 menimpor 0,78 juta ton).
Pada periode ini terjadi krisis moneter yang
melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter
dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian menyebabkan
rezim Orde Baru runtuh.
Terima kasih. Artikelnya sangat membantu PR saya
ReplyDeleteMakasih, sangat membantu
ReplyDeleteSemangat pagi
ReplyDeleteCukup lumayan utk tambahan informasi...tetapi perlu ada penamvahan tetntang demokrasi yg terjadi pada pelita 1 s.d vi
ReplyDeleteGan cuma mau ngasih tau gw sayang desi
ReplyDeleteAkuu jugaa sayang agil gaes
ReplyDeleteBtw makasih artikelnya membantu tugas aku dan agil:)
aku sayang orangg
ReplyDelete"Gua cm mau ngasih tau, gua punya temen yg berubah jd gila karena cinta, ad yg mau mungut?" Btw orangnya yg diatas ya bun :)
ReplyDeleteKambing suka makan Paya
ReplyDeleteI lup you
ReplyDeletei love you orang
ReplyDeletegue mau ngasih tau aja kalao aku suka vanya
ReplyDeleteTerimakasih banyaak,semoga ilmunya bermanfaat
ReplyDeleteSiapapun kamu yang membaca ini,tetap semangatt yaaa.. jejak nanti balik lagi
ReplyDelete